Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 20:14:54【Tempat Makan】855 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(9318)
Sebelumnya: Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa
Selanjutnya: Trump sebut bantuan kemanusiaan mulai mengalir ke Gaza
Artikel Terkait
- Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
- Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing
- Gaya hidup sehat dan latihan beban bantu cegah osteoporosis
- Pemkab Sigi hibahkan aset ke polres sebagai dapur SPPG guna dukung MBG
- Ibu Negara Brasil bagikan indikator penting untuk nilai kesuksesan MBG
- Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun
- BPOM beri izin edar insulin aspart perluas akses pengobatan inovatif
- Pemprov Lampung pantau berkala penerapan SOP dapur SPPG MBG
- Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan
Resep Populer
Rekomendasi

Harga mahal, Bappenas: 40

BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja

Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI

Kemensos bidik peluang penyandang disabilitas jadi koki SPPG

Wajah baru TNI setahun di bawah kepemimpinan Prabowo

Gubernur minta kepala daerah tetapkan lokasi pembangunan SPPG 3T

Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen

Ditjenpas pastikan Lapas Gunung Sitoli telah kondusif pascaricuh